Hal yang selalu ane tuliskan di lembar buku
resolusi yang ane punya adalah menurunkan berat badan. Sejak dua tahun lalu,
pasti resolusi untuk menurunkan berat badan akan selalu ane tulis pertama kali.
Mengalahkan hal-hal lain yang sebenarnya jauh lebih bermanfaat dan berguna
untuk diri ane di masa depan. Sebetulnya resolusi ini selalu bisa ane capai,
buktinya sejauh ini ane berhasil menurunkan berat badan sebanyak 15kg setelah
liburan di Jakarta kemarin.
Alasan ane untuk melakukan hal ini adalah hasil dari omongan orang-orang lain. Mirip-mirip seperti bullying dan juga body shaming yang ditunjukkan ke ane. Sejak awal masuk pondok pun, -sebagai calon santri. Iya, masih calon santri- ane sudah rutin di bully karena fisik ane yang gemuk dan sikap ane yang pemalu. Dan mungkin, ini adalah awal mula dari cerita ane di bully oleh orang lain.
Badan gemuk serta pemalu, seperti satu paket yang enak untuk dibecandain orang lain.
Alasan ane untuk melakukan hal ini adalah hasil dari omongan orang-orang lain. Mirip-mirip seperti bullying dan juga body shaming yang ditunjukkan ke ane. Sejak awal masuk pondok pun, -sebagai calon santri. Iya, masih calon santri- ane sudah rutin di bully karena fisik ane yang gemuk dan sikap ane yang pemalu. Dan mungkin, ini adalah awal mula dari cerita ane di bully oleh orang lain.
Badan gemuk serta pemalu, seperti satu paket yang enak untuk dibecandain orang lain.
Kita satu asrama, bahkan pernah satu kelas. Ane selalu menghindari manusia ini, bahkan saat ane melihat dia dari jarak yang
cukup jauh, ane lebih memilih untuk jalan memutar agar engga berpapasan dengan makhluk ini. Karena setiap ucapan yang keluar dari mulut dia untuk diri ane adalah
perkataan yang hanya bikin ane tambah minder serta malu terhadap fisik yang ane miliki. Dan beruntungnya setelah 6 bulan kita satu asrama, kita di tempatkan di
pondok yang berbeda. Ane di Gontor 1, sedangkan dia di Gontor 5.
Dan alhamdulillah-nya,
masa-masa ane di pondok setelah itu ane enggak pernah kena bully lagi. Kecuali saat ane duduk di kelas 6. Atau kelas 3 SMA.
Mungkin ane akan bahas ditulisan lain, hal
buruk apa yang terjadi saat ane kelas 3 SMA itu. Kalau lagi mood lah ya.
**
Anee masih inget, ucapan yang keluar dari
candaan teman-teman ane,
“Kalo gue punya badan lu, gue bakalan diet,
Mat”
“Mana hasil dietnya, kok sama aja”
“Lu beneran olahraga engga sih? Kayak engga ada
yang berubah”
Dan sebenernya masih banyak kalimat-kalimat yang
enggak enak didengar yang sering diucapkan oleh teman-teman ane.
Mungkin memang maksudnya hanyalah becanda, ataupun sekedar memulai pembicaraan. Kalau pun hal ini diulang-ulang, ane enggak paham dimana letak kelucuannya. Apakah nggak ada pembahasan selain mengomentari fisik seseorang?
Mungkin memang maksudnya hanyalah becanda, ataupun sekedar memulai pembicaraan. Kalau pun hal ini diulang-ulang, ane enggak paham dimana letak kelucuannya. Apakah nggak ada pembahasan selain mengomentari fisik seseorang?
Ucapan yang diberikan ke orang lain itu, menurut ane layaknya batu yang dilempar ke lautan. Kita enggak tau, sedalam apa orang
yang menanggapi ucapan yang kita berikan. Sebaiknya menjaga lisan, supaya
enggak menyaikiti perasaan orang lain. Meskipun diri ane sendiri pun, enggak luput
untuk melakukan hal tersebut, senggaknya mulai sekarang berusaha mengurangi
prilaku buruk itu.
Betul tida jamaah?
Karena ucapan itu, ane sering menyiksa diri ane sendiri untuk enggak makan. Tujuannya, untuk membuktikan bahwa ucapan mereka
salah. Dan pada akhirnya, ane sampai ke titik capek sendiri sih, bahkan sampai
sering sakit karena memaksan melakukan hal tersebut. Sekarang, perlahan tapi pasti ane mulai merubah mindset untuk mempunyai badan kurus.
Dan lebih fokus untuk menikmati segala proses yang dilakukan saat ini.
Toh kenyataannya, orang lain itu enggak peduli
dengan proses yang ane jalani. Mereka hanya ingin melihat hasil, dan
mengabaikan segala usaha yang kita telah lakukan. Walaupun berat badan ane telah turun, dan angkatan beban ane semakin bertambah, teman-teman ane yang
berkomentar buruk pun, enggak akan menarik kata-katanya kembali.
Ane mau turun berat badan sampai 30kg pun,
mereka akan bersikap bodo amat. Bahkan sampai sekarang, ane bisa push up, mereka
pun enggak peduli. Btw, sebelum kenal olahraga angkat besi seperti sekarang ini, fisik ane memang lemah dan ditambah ane pun enggak
percaya diri dengan penampilan sendiri. Menyedihkan lah pokoknya.
![]() |
https://giphy.com |
Setiap manusia punya pertarungannya
masing-masing, enggak perlu untuk merendahkan pertarungan yang dihadapi oleh orang lain. Dan cara membalas mereka yang suka membully diri kita, jangan dibalas dengan keburukan lainnya.
Sekarang ane mulai sadar, kenapa ustad ane dulu selalu berpesan ke pada para
santri-santrinya untuk selalu tidak bosan menjadi orang baik.
Kalau kalian sendiri, punya pengalaman tentang di bully oleh orang lain?