Akhirnya aku menemukanmu

Memulai kebiasaan yang telah tidak dilakukan untuk beberapa saat memang sangat menyebalkan. Contohnya, sekarang ini gue sedang memulai lagi untuk mengikuti pola hidup sehat. Seperti, olahraga, menjaga asupan makanan yang masuk ke badan, dan menghindari majelis ghibah.
Setelah mencari beberapa tempat melalui aplikasi Google Maps, akhirnya gue menemukan tempat gym yang cocok. Lebih dekat dari rumah, dan tidak perlu menunggu bis yang entah kapan datangnya. Dan yang terpenting, ongkos yang harus dikeluarkan tidak seperti gym yang sebelumnya.



Meskipun jumlah alatnya lebih sedikit, tapi tidak apa. Semua itu digantikan dengan dijadikannya gym gue sebagai gym bercampur antara laki-laki serta perempuan. Kebanyakan gym yang berada di Mesir ini, memang dibedakan. Gym yang hanya laki-laki saja, serta untuk perempuan saja.
Perjalanan menuju tempat gym hanya 10 menit dari rumah, dan jumlah kendaraannya pun menjadi lebih banyak. Bisa menaiki bis, ataupun angkot. Dan angkot adalah pilihan terbaik, untuk mahasiswa kere seperti diri gue.

Baca juga: Cara mudah untuk menurunkan berat badan
Yang menyebalkan sejauh ini hanya kembalian gue yang berkurang dari harganya. Atau, duduk dengan posisi yang sangat tidak enak. Lebih tepatnya, menempelkan ujung pantat gue di ujung bangku yang masih kosong. Semua itu terjadi, karena emak-emak yang duduk di deretan bangku gue membawa barang bawaan yang begitu banyak. Kalau mau di telusuri dari kantong plastik yang dibawanya, mungkin akan menemukan segala benda yang kamu butuhkan.
Pulpen? Ada
Sapu? Ada
Kulkas? Mbok ya mikir, su
Selain itu, gue juga pernah merasakan duduk di deretan bangku sepasang kekasih. Sepanjang jalan, tangan si perempuan tidak pernah dilepaskan dari genggaman tangan si cowo. Mungkin, ini mungkin saja ya. Mungkin, memang mereka baru jadian. Atau bisa jadi hubungan mereka baru saja di restui oleh orangtuanya. Atau mungkin, mereka berdua ketakutan karena mobil ini di kendari oleh anak kecil.
Bentar, kok kayaknya lebih banyak enggak enaknya ya naik angkot ini. Asu. Kenapa baru sadar sekarang.
Saat gue mendaftarkan diri, gue harus menerima kenyataan bahwa ternyata gym ini digunakan oleh perempuan serta laki-laki di jam yang berbeda. Setiap jam 5-8 malam, hanya khusus perempuan. Jadi enggak akan ada tuh momen melihat cewe Mesir tersandung dumbell. Apakah gue kecewa? Oh, tentu saja.
Tapi berkaca dari pengalaman gue saat nge-gym di Jakarta, yang tempatnya digabung itu, gue merasa bahwa gym yang digabung itu rasanya enggak enak-enak banget. Terlebih lagi, jika ada gerombolan perempuan yang memakai satu alat, dan baru selesai di dua hari kemudian.

Enggak sih. Enggak lucu banget.

Maaf ya, kawan.
Pertama kali menginjakkan kaki di gym, ada rasa bahagia bahwa gue bisa datang lagi ke tempat seperti ini. untuk permulaan, gue memilih untuk melatih otot dada, dan pilihannya jatuh ke latihan bench press.
Terakhir kali, gue bisa mengangkat beban seberat 100kg. meski hanya satu kali, tapi gue merasa diri gue keren banget.
Untuk pemanasan, gue mengangkat barbell tanpa beban. Dua set berhasil dituntaskan dengan mudah. Gue merasa kalau diri gue kuat sekali, meskipun opini itu hancur dalam sekejap saat membayangkan gue mengantar nyokap serta adik gue berbelanja. Rasanya diri gue lemah sekali.
Lanjut, dengan 5kg beban, berjalan tanpa kendala. Lalu naik 10kg, barbell yang gue angkat, tiba-tiba mendarat dengan mulus di dada gue dan enggak bisa gue angkat lagi. Sebagai pria macho, pantang untuk minta tolong. Cara yang masuk akal adalah dengan mendorong barbell tersebut ke perut, kaki dan selanjutnya menaruhnya di lantai. Terlihat mudah, tapi saat mendorong barbell dari perut menuju paha, disitu lah bagian yang paling menguji kekuatan.

Enggak perlu gue jelasin kan ya?

Baca juga: Alasan untuk pergi ke Gym
Setelah berjalan sebulan, rasanya badan gue sudah mulai bisa membiasakan semua itu. Meskipun kekuatan gue masih belum kembali dengan sempurna, tapi rasanya gue berada di jalur yang tepat. Walaupun terkadang masih membolos saat latihan kaki, tapi ya gue rasa gue menemukan alasan pembenarannya.


Latihan gue saat ini meliputi push-pull-leg selama enam hari dalam seminggu. Seharusnya. Tapi, karena saat ini gue masih belum menyukai latihan kaki, sehingga latihan yang gue jalani berkisar 4-5 hari/minggu.




Apakah di tahun ini gue menginginkan perut six pack? Hm... kita liat saja nanti. Tapi, untuk sekarang ini gue masih nyaman dengan bentuk tubuh gue yang seperti ini. selama enggak terlihat buncit saat memakai pakaian, I’m okay.
Kalau kalian, suka dengan olahraga apa? Apakah suka nge-gym juga? 

14 Comments

Biar gue bisa baca blog kalian juga, tolong tinggalkan jejak ya!

  1. Menarik sekali mengikuti kehidupan di Mesir. Baru tau juga gymnya dipisah jamnya antara cowok dan cewek. Enak tuh dipisah jadi nyaman.

    Saya ngegym pertama kali badan rentek semua terus kapok, hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. disini memang kebanyakan seperti itu
      ehe

      sama kok
      pertama kali juga ketiban barbell

      Delete
  2. Saya lebih suka olahraga badminton hehe, atau ga ya yang simple kaya lari aja.
    Tapi beberapa waktu terakhir ini saya sudah jarang meluangkan waktu untuk olahraga:(

    ReplyDelete
    Replies
    1. harus meluangkan waktu untuk olahraga
      biar semakin hepi!!

      Delete
  3. Lha saya kira ente di Indonesia karena bisa ngegym begitu. Hahaha. Di otak saya kuliah di mesir itu kayak Abdullah Khoirul Azam yang di film Ketika Cinta Bertasbih. Belajar, ngaji, merintis usaha. Sempit banget bayangan saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentu saja tida dongg

      Azam itu contoh mahasiwa baik disini
      nah, kalo gue kebalikannya.
      berada dijalur setan
      astaghfirullah

      Delete
  4. Gue masih setia dengan jogging yang sejak hujan jadi susah dilakukan, Ji. Hahaha. Berarti bukan tempat gym campuran dong ya kalau jamnya dipisah. Wkwk surem.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sudah saatnya mencoba olahraga lain, seperti badminton atau karambol, Man

      iya cuy
      ngehe banget

      Delete
  5. Olahraga di gym adalah wacana gue dari tahun lalu. Emang dasar pemalas aja sih. Tahun ini juga ada niatan, tapi masih selalu beralasan. Padahal gym deket rumah banget. Bisa sambil sepedahan.

    Kalo di gym gitu pengennya ada trainernya karena gue ga paham pake alat di gym hahaha. Ada barbel 1kg di rumah aja dianggurin wkwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga tahun ini bisa terwujudkan, Wi!!

      Pertama kali gue menginjakkan kaki, bermodalkan dengan video youtube dan artikel aja. Pasti ada yg ngebantu, kalo lu nanya di tempat gym, Wi

      Delete
  6. Aku mencoba mencerna tulisan kamu Ji, dari bahas angkot terus tiba-tiba mendaftarkan diri (ke tempat Gym kali maksudnya ya) hahaha. Aku gak suka olahraga (ya ampun pantes gendut dasar fasya) wkwk, aku sukanya jajan dan jalan, jalan kaki terus nemu jajanan. Hayuk Paoji kita jajan wkwk ngehasut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehehehe
      Ampun Teh Fasya

      Di sini gue jdi jarang jajan. Karena jajanan yg ada, ga se-enak dan segurih yg ada di Indonesia uy :(

      Delete
  7. Kata seorang teman, kalau udah rutin nge-gym terus akhirnya berhenti, ototnya nanti jadi jelek, ya? Jadi sekalipun udah tercapai buat mengurangi berat badan atau mencapai six pack, ya harus dihantam lagi. Kayak pisau aja yang perlu sering diasah biar enggak tumpul.

    Sejujurnya, gue enggak suka olahraga yang bayar begitu. Kayak acara lari apalah yang cuma dapat kaos dan sertifikat perlu bayar ratusan ribu. Tapi gue pernah sih ke gimnasium yang bisa sewa harian. Itu juga iseng-iseng diajak teman kuliah plus ditraktir. Sekarang-sekarang palingan angkat barbel di rumah aja. Gue punya yang beratnya 3 dan 5 kg. Itu aja kadang-kadang kalau lagi luang dan kepengin. Yang gue bingung, kenapa tangan gue masih segini-segini aja kelihatannya? Oh, mungkin asupan nutrisi dan latihannya kurang banyak.

    Selain angkat beban di rumah, paling sering dilakuin sih cuma lari atau joging karena bisa sendirian. Badminton sesekali ketika ada kawan yang mengajak. Futsal? Ya, Tuhan... udah tiga tahun lebih enggak pernah main lagi lantaran kekurangan orang. Sedih juga menyadari jumlah teman yang masih suka main bareng enggak sampai 10 orang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. enggak akan jelek ototnya.
      enggak seperti itu. kalau pun orang itu mau memulai lagi, pola latihannya pun enggak sama seperti yang baru pertama kali nge gym. badan dia sudah memiliki masa otot yang lebih banyak.

      selain punya badan bagus, mungkin nge gym juga menjadi sarana gue untuk bisa kenalan sama orang lain sih, Yog. aku kan anaknya pemalu banget. ehehe

      yah, yang datang kan akan pergi juga, kalo sudah saatnya

      Delete
Previous Post Next Post

Ads

Ads