Beradaptasi dengan Kehidupan saat Bertambah Usia dan Berkurangnya Teman

Berdaptasi dengan Kehidupan saat Bertambah Usia dan Berkurangnya Teman: Mungkin enggak ada yang lebih mengecewakan daripada menyadari bahwa semakin bertambah usia, semakin sedikit teman yang ada di sekitar diri kita. Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan lalu kemudian mengisolasi diri. Namun karena kemampuan manusia yang bisa beradaptasi, hal-hal tersebut pasti akan bisa kita lewati.

Quarter life krisis bahasa Indonesia


Dan sekarang di sini lah gue. Di pagi hari, sedang menulis blog melalui iPad yang terhubungkan dengan Bluetooth Keyboard, sambil sesekali menyesap kopi hitam pahit yang gelas nya berada di sebelah kanan meja tempat gue duduk, serta menyesap POD untuk memenuhi kadar nik0t1n harian.

Kali ini gue akan mencoba untuk bisa menuliskan Dailylife setiap Minggu nya. Meskipun gue pun ragu, apakah ini akan tetap berjalan dengan lancar di kemudian hari nya. Setelah melihat diri gue yang enggak bisa konsisten mengikuti tantangan menulis selama 30 hari


Saat ini tantangan menulis, baru mencapai di tantangan hari ke-11. Setelah gue memulai awal tulisan di dua bulan yang lalu.


UYA KUYA MAKAN PEMPEK


CAPEEEEKKK


Ga jelas, nyet


Tapi, akan tetap dituntaskan entah selesai di bulan apa. Xixixi.


Terlebih lagi tampilan Blog ini telah diganti dan setelahnya pun gue berkutat dengan mengkoreksi segala kode HTML yang ada untuk disesuaikan lagi. Gimana menurut kamu tampilan Blog gue yang sekarang?


Quarter life krisis bahasa Indonesia

Rencana saat ini mengenai blog Mahasantri adalah rutin menuliskan 3 artikel di setiap minggunya. Setiap hari senin blog ini akan menuliskan artikel mengenai Kesehatan atau pun hal yang berkaitan dengan Gym. Lalu di hari Kamis tentang Teknologi, mungkin akan berkaitan dengan gadget yang saat ini gue miliki seperti iPad atau pun digital kamera. Dan di hari Sabtu nya gue akan mereview kegiatan yang gue lakukan dalam satu minggu.


Sangat terlihat ambisius sekali ya.


Namun dalam melakukan hal tersebut, sejatinya gue merasa sedikit menyedihkan. Karena di umur yang sekarang, yang enggak muda tapi enggan untuk dibilang sudah tua, masih curhat di blog. Sedangkan teman-teman yang seumuran lain nya sedang sibuk mengurus keluarga kecil nya. Padahal gue pun mengerti bahwa menulis curhatan di blog sama sekali enggak akan menurunkan kapasitas seseorang dan membuatnya terlihat menyedihkan. Mungkin hal ini terjadi karena gue enggak punya teman untuk berdiskusi aja kali ya. Sehingga menjadikan blog ini sebagai pelarian untuk menuliskan apa saja yang ada di isi kepala gue.


Atau mungkin gue yang terlalu drama saja.


**

Baiklah, mari kita bahas hal apa saja yang terjadi di Minggu ini.

Setelah sering kali ditegur oleh pemilik toko karena muka gue terlihat sedang marah, beberapa waktu lalu akhirnya melemparkan sebuah pujian setelah melihat badan gue yang tegap. Lalu setelah nya, beliau menyuruh pegawai toko nya untuk melakukan olahraga angkat beban di Gym seperti diri gue.


Quarter life krisis dan pola GYM

Bentar….


Sepertinya sekian lama gue melakukan olahraga angkat besi di Gym, baru kali ini gue dipuji oleh orang lain.


AHOHOHOY!!


Dari awal nge-Gym sampai saat ini, gue belum pernah mendapatkan teman baru. Jangankan teman, kenalan baru pun rasanya enggak punya. Padahal sudah hampir 7 tahun gue menjalankan hobi ini. Mengingat diri gue yang jarang tersenyum, serta tampilan default muka gue yang kurang ramah, rasanya enggak heran juga sih jika gue mengalami hal tersebut.


Bahkan dalam postingan Instagram pun, dari 350+ foto yang telah gue unggah, enggak sampai 10 foto yang berkaitan dengan Gym yang ada di halaman Instagram. Karena ketika itu teman-teman gue sering kali berkomentar yang kurang menyenangkan tentang hobi gue ini. Barulah sekarang ini gue mulai bisa mengontrol emosi untuk bisa menanggapi komenan jahat dari orang lain.


Padahal niat yang gue miliki ketika membagikan postingan berupa kegiatan gue melakukan olahraga angkat beban di Gym, agar teman-teman gue yang lain termotivasi untuk berolahraga. Selain itu juga, bisa jadi tips yang gue lakukan ketika menurunkan berat badan bisa mereka lakukan dan mendapatkan hasil yang sama.


Namun buat apa juga gue menjelaskan panjang lebar seperti itu. Padahal Sayidina Ali bin Abi Thalib mengatakan,


“Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan mempercayai itu.”


**

Musim Panas

Sudah memasuki bulan Mei, seharusnya kali ini telah memasuki musim panas. Tapi udara kali ini masih enggak bisa ditebak. Padahal Adzan Subuh semakin cepat, udara di luar ketika siang hari terasa panas tapi ada hari dimana langit terlihat mendung sekali, kemudian saat malam hari udara nya terasa sejuk cenderung dingin tapi jika memutuskan untuk memakai jaket akan terasa gerah. Aneh.


Hal ini enggak hanya terjadi di sini saja, di Yordania. Beberapa orang yang gue kenal di negara lain pun juga mengeluh hal yang sama. Apapun itu semoga kita semua diberikan kesehatan selalu ya!


Quarter life krisis bahasa indonesia

Musim panas seharusnya akan lebih sering memakai kaus berlengan pendek. Tapi, pakaian gue sekarang ini terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama, pakaian yang terasa ketat ketika dikenakan. Serta golongan yang lain, pakaian yang warna nya telah memudar. Terlebih lagi kaus yang gue punya kebanyakan berawarna hitam. Mantap.


**


Kebakaran Rumah

Beradaptasi dengan Kehidupan saat Bertambah Usia dan Berkurangnya Teman

Hal ini baru saja terjadi kemarin malam. Saat itu gue sedang memanaskan air untuk memasak mie instan, rencana awal nya seperti itu. Setelah gue menaruh panci dan memulai memanaskan air, diri gue bergegas ke kamar untuk mengambil mie instan serta beberapa butir telur yang nanti nya akan gue masak. Hidung gue mencium bau gosong, padahal selama gue di Yordania selalu memasak nasi menggunakan Rice cooker


Setibanya di dapur gue mendapati kompor yang gue gunakan api nya menyala sangat besar. Yang seharusnya memanaskan air yang akan digunakan, malah api nya membakar panci di atas nya. Tangan gue bergegas mematikan kompor, tetapi api masih berkobar menyala. Selanjutnya, gue menutup rapat aliran gas yang mengalir di selang yang menghubungkan antara gas dengan kompor. Dan masih belum mati juga. Selanjutnya gue mencari kain, lalu mencoba untuk memadamkan nya. Percobaan pertama, masih belum berhasil. Begitu pun dengan percobaan kedua, ketiga dan selanjutnya. Selanjutnya, gue minta pertolongan anak rumah. Dia membasahi kain, lalu selanjutnya mencoba untuk mematikan api nya. Dipercobaan kesekian kali nya akhir nya api nya berhasil dipadamkan.


Setelah gue periksa lagi, ternyata memang selang di kompor ini lah yang bermasalah. Padahal gue hanya ingin makan mie instan, tapi yang terjadi malah kobaran api yang memenuhi dapur, serta asap yang memenuhi rumah. Tapi, syukur nya enggak ada korban jiwa dalam kejadian ini.


**


Mungkin kali ini tulisan nya dicukupkan sampai di sini saja. Selanjutnya gue akan menulis tentang percintaan. Mungkin. Karena sudah lama sekali ketika terakhir gue bercerita tentang cinta-cintaan.


Fin

1 Comments

Biar gue bisa baca blog kalian juga, tolong tinggalkan jejak ya!

  1. Curhat dan cerita di blog emang paling the best mas, kalau menurut saya lebih menyenangkan ngeblog daripada lihatin sosmed yang bikin insecure.
    Hebat banget mas bisa rutin nge gym gitu, apalah saya yang pengen olahraga tapi nggak pernah bisa soalnya masih ada si bocil mungkin nanti kalau anak sudah agak gede baru mulai olahraga untuk jaga berat badan😁
    Bahaya banget itu mas kompornya bisa kebakar, alhamdulilah bisa teratasi ya. Padahal mau makan indomie eh malah dapat masalah.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Ads

Ads