Menjadi Hercules di Citadel Amman Jordan

Jordan merupakan salah satu negara yang memiliki banyak tempat wisata. Salah satu destinasi wajib untuk para turis adalah Petra. Mungkin beberapa orang, Petra lebih terkenal dibandingkan negara Jordan sendiri. Begitu juga dengan orang-orang yang lebih banyak mengetahui Bali. Bukan Indonesia. Mirip-mirip seperti itu.

Gue sotoy aja sih.

Bahkan kalau mengetik Jordan di Google, di bagian gambar kalian akan menemukan gambar Michel Jordan, ataupun sepatu ikonik yang dimiliki legenda pemain basket tersebut.

Bagi gue yang hampir menjelajahi bagian Kairo, Mesir. Salah satu kekurangan tempat wisata di sini adalah masalah transportasinya. Mahal banget anjay.

Tempat tinggal gue saat ini adalah kota Irbid. Untuk bisa pergi ke Amman, ibu kota Jordan, menghabiskan waktu 1.5 jam menggunakan coster, bis atau dengan menyewa mobil.

Biaya menggunakan coster atau bis, kurang lebih 50rb. Belum termasuk transportasi yang digunakan menuju tempat wisata nya. Kalau kurs nya enggak naik ya. Kan sebagai mahasiswa rantau di negri orang lain, kurs rupiah dengan uang di negri rantau sangat berpangaruh sekali.

Dengan uang segitu banyak, gue bisa pergi dari Kairo ke Alexandria. Dan sisanya, masih bisa digunakkan untuk dua kali makan dan keliling Alexandria.

Tapi, seperti kata temen gue, enggak semuanya harus dibandingkan dengan harga yang ada di Kairo maupun di Indonesia. Kalau gue selalu seperti itu, akhirnya enggak bisa liburan, enggak bisa makan, enggak bisa foto-foto bagus lagi buat Instagram, enggak bisa ngajak gebetan buat jalan berdua. Malah sekarang dia deket sama cowo lain.

Kaga jelas blok!

Enggak banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di kota Amman. Yang baru gue ketahui hanyalah Citadel Amman, serta Roman Theater. Ada juga yang lain, Balad. Seperti Downtown di Kairo. Tapi gue enggak tau juga, spot mana yang bagus untuk dikunjungi.

 


Kemarin, gue berkesempatan untuk mengunjungi Citadel Amman bersama anak rumah. Dengan menyewa mobil serta berbekal Google maps kita bisa mengunjungi tempat bersejarah tersebut. Meskipun ada drama dompet yang tertinggal di rumah makan. Tapi, enggak apa-apa. Karena bukan dompet gue juga yang ketinggalan.

Kenapa sih, akhlak ku tida kunjung membaik :(

Musim panas di negri Timur Tengah itu lumayan menyiksa ya. Gue kira, hanya di Mesir saja yang panas nya enggak masuk akal. Di Jordan pun begitu. Tapi, karena gue pernah merasakan panas nya Mesir yang sampai 43 derajat lebih. Panas nya Jordan, enggak ada apa-apa nya.

Belagu banget bangst

Kami tiba ke Citadel Amman jam enam sore. Jangan bandingkan jam enam sore di Jordan dengan Indonesia ya. Di sini semuanya masih terang. Belum ada bocah yang dipakaikan bedak sama emaknya. Kalau menurut gue, panas nya Jordan jam 6 sore, mirip-mirip Jakarta di jam 3 sore lah. Panas, tapi enggak panas-panas banget. Kangen, tapi enggak dikangenin balik. Ya seperti itu lah.

Citadel Amman done!

 

 

 


Citadel Amman merupakan situs penting yang memiliki banyak sejarah di Amman Jordan karena pernah dikuasai oleh berbagai kerajaan. Terletak di dataran tinggi, yang bisa melihat hamparan kota Amman. Terdapat beberapa sisa rerentuhan bangunan dengan arsitektur khas kerajaan Roma, dengan salah satu yang terkenal biasa disebut sebagai Temple of Hercules.

Selain itu, Citadel Amman pernah dijadikan tempat syuting oleh group band Coldplay . Kalau kalian ke channel  Youtube Coldplay dan menemukan video dengan judul Everyday Life Live in Jordan – Sunset Performance, nah tempat itu lah yang gue kunjungi saat ini.

Mengunjungi tempat wisata dengan anak rumah gue sebenernya seru-seru sedap juga. Ada yang sibuk dengan membuat video, dan gue enggak tau kapan juga dia akan meng-upload video tersebut. Ada yang doyan foto-foto sambil bikin caption bijak. Ada yang enggak suka foto, tapi hayuk-hayuk aja kalo diajak jalan.

Hayuk-hayuk aja itu bahasa apaan lagi, sat!

Lalu ada gue, si yang paling tua yang dipanggil ‘bang’ dan suka menyuruh anak rumahnya untuk mencari spot foto bagus. Mungkin, kalau gue seumuran mereka, bakalan dijambak rambut gue karena kebanyakan nyuruh-nyuruh.

Ceritanya menjadi Hercules. Biar cocok dengan judul tulisan
Ceritanya jadi Hercules. Biar cocok dengan judul tulisan.


Sebenarnya saat gue pertama kali mengunjungi tempat ini pertama kali, dan melihat sisa reruntuhan bangunan nya, kalimat pertama yang keluar dari mulut gue adalah ‘Udah nih? Begini doang?’. Karena ya seperti itu aja. Tapi, berbeda dengan kalian yang menyukai sejarah. Mungkin tempat ini akan menarik bagi kalian.

Ucapan gue itu pun keluar, karena biaya yang gue keluarkan saat pertama kali mendatangi tempat ini cukup mahal bagi mahasiswa miskin seperti gue. Kalau kalian anak sultan, mungkin akan berbeda ceritanya ya. Itu semua terjadi, karena saat itu kartu mahasiswa gue belum jadi. Dan gue harus membayar uang seharga turis yang datang ke sini.

Gue baru tersadar, betapa saktinya kartu mahasiswa di negri rantau ini. Untuk saat ini, gue belum mengeluarkan kalimat sakti yang gue pelajari di Mesir kemarin. Mungkin kalau sudah saatnya, gue akan mengeluarkan kalimat sakti yang berbunyi,

“Maalesy. Asyan ihna tholib. Fakir”

Yang artinya,

“Maaf. Gue ini mahasiswa di sini. Enggak punya duit”

Meskipun dari berbagai percobaan, gue belum pernah berhasil juga meluluhkan hati orang Arab. Faktor muka gue mirip tukang pukul, mungkin(?)

**

Lalu, apakah gue merekomendasikan tempat ini?

Ya iya lah.

Udah beli tiket mahal-mahal ke Jordan, masa enggak datang ke tempat ini.

8 Comments

Biar gue bisa baca blog kalian juga, tolong tinggalkan jejak ya!

  1. Foto-fotonya bagus euy. Kalau soal joke-joke-nya, Paoji banget lah! Jokes yang out of this world. Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau komen begini tapi udah keduluan. Iyanih fotonya keren banget, kapan-kapan bagi tips edit dong bang haha. baca postungan ini juga sambil ngakak, yaa lucu gitu.

      Delete
    2. syukron katsiran, senior blogger
      gue enggak tau nih. lu lagi ngomong beneran lucu atau lagi sarkas aja
      wk

      Delete
  2. Bagian 'Sebenarnya saat gue pertama kali mengunjungi tempat ini pertama kali' ini ganggu tahu, Zi. Haha. Mungkin bisa diubah jadi: 'Sebenarnya saat gue mengunjungi tempat ini untuk pertama kalinya'.

    Pujian buat foto-fotonya sudah terwakilkan oleh komentar di atas.

    Bukan penggemar Coldplay, jadi malas ngecek. Gue sih percaya aja. XD

    Gue paham sih kenapa lu merasa kok begini doang. Anggaplah lu punya harapan tinggi karena udah bayar mahal, ya mestinya bisa dapat lebih banyak spot foto kece. Zaman masih suka motret, gue sering merasa begitu. Biaya masuknya mahal, terus naik motor jauh-jauh lebih dari satu jam, nyatanya mengecewakan. Kayak apa yang gue telusuri di google tuh fotonya hasil editan. Haha. Tapi semakin ke sini, saat melakukan perjalanan gue udah jarang motret. Lebih pengin tahu gimana sejarah tempat itu, atau apalah cerita yang bisa didengar dari warga sekitar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehehehe
      iya uy
      seharusnya gue memperbanyak dibagian editing nya nih

      syukron, yog!

      gue masih suka gregetan juga sih mendapati tempat yang gue kunjungi enggak sesuai ekspektasi. meskipun enggak separah dulu. yang penting masih bisa menikmati bareng temen-temen yg lain

      Delete
  3. Baiklah, Anda membuat saia ingin ke sana aokwokwowokwok :v.

    ReplyDelete
  4. Gila foto-foto jepretannya paoji keren abisss. Suka!!!

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Ads

Ads