Menjelajahi planet Mars, Wadi Rum Jordan


Wadi Rum merupakan Salah satu destinasi wisata favorit yang berada di Jordan/Yordania. Tempat ini merupakan salah satu daya tarik dari negri Jodan, selain Petra dan juga laut mati.
Wadi Rum terkenal di kalangan banyak orang layaknya planet mars. Yang biasa kita lihat gambarnya di buku ensiklopedia ataupun dari Google. Hamparan padang pasir dan juga batu-batu besar di sekelilingnya menjadi daya tarik bagi para wisatawan seperti gue ini.
Wadi Rum pun juga pernah dijadikan sebagai lokasi syuting beberapa film terkenal. Seperti Transformers: Revenge of the fallen, The last days on Mars, The Martian. Dan masih banyak lagi.


Perjalanan dari kota Amman menuju Wadi Rum berkisar 5 jam. Dan seperti negri Timur Tengah lainnya, perjalanan ini hanya menyajikan daratan pasir sepanjang perjalanan.
Yang gue sesal kan dari perjalanan gue ke Wadi Rum kemarin adalah kami para mahasiswa baru, tidak sempat untuk bermalam di sana. Padahal, membayangkan tidur sambil memandang bintang di langit Yordania, rasanya membahagiakan. Belum lagi menikmati makanan berupa ayam yang cara pembuatannya dikubur dalam tanah. Duh. Enak banget uy.
Sebenernya tergantung orang Arab di sini juga sih. Kalau saat itu sedang memasak ayam, ya makan. Kalau masak daging sapi, ya dimakan. Nah, kalau orang Arab ini hanya masak telor ceplok, slengkat aja. Udah mahal-mahal, eh makan makanan anak kost-an, anying.
Rombongan kami sampai jam 7 pagi. Setelah proses pembagian kelompok dan menyanyikan yel-yel sebagai bentuk kekompakan, padahal ga kompak dan deket juga, kami bersiap-siap untuk menaiki kendaraan yang akan membawa kami mengelilingi Wadi Rum Jordan.



Kendaraannya tentu saja mobil 4WD, karena akan menerjang pasir. Kalau naik skateboard, bakalan lama banget sih kayaknya. Bedanya dengan perjalanan yang gue sering rasakan di Mesir, mobil di sini berbentuk pick up sedangkan di Mesir, bukan.
Meskipun kendaraan di sini berbentuk pick up, gue masih bersyukur karena supir nya lebih santai saat mengendarai mobilnya. Bayangkan, mobil pick up seperti ini supirnya adalah orang Mesir dan medan yang ditempuh merupakan off road padang pasir.
Ya kalau enggak jatuh, paling kelindes atau tertinggal di gurun pasir.

Emang se-seram itu? Lu cobain aja gih. 
Meskipun sama-sama pasir, gue baru sadar kalau pasir di Wadi Rum Jordan ini jauh lebih keras jika dibandingkan dengan gurun pasir yang berada di Mesir. Di derah Siwa ataupun Bahria. Kata orang sini sih, pasir di sini terbentuk dari kikisan batu-batu yang mengelilingi dataran di sini.
Kesalahan yang gue lakukan saat perjalanan di Wadi Rum Jordan kali ini adalah membandingkan dengan pengalaman yang gue punya saat menjelajahi mesir. Padahal, ya dinikmatin aja. 
Destinasi pertama kami diantarkan menuju dataran pasir juga(?) Udah lah, dari pada bingung, gue kasih contoh gambarnya aja ya...

  




Setelah satu jam di sana, kami dibawa menuju tempat berikutnya. Di sini kita bisa melihat batu yang bentuknya mirip seperti jamur. Tapi emang benar lumayan mirip sih. Dan tentu saja, batu ini terbentuk setelah sekian tahun, sampai bisa terbentuk seperti itu.


Layaknya perjalanan mahasiswa baru, para panitia mengadakan games untuk para juniornya. Meskipun para panitia di sini selalu memanggil gue dengan sebutan ‘Bang’ padahal gue junior mereka.
Games yang panitia pilih saat itu juga sangat berguna para mahasiswa baru. Kalau enggak salah, kemarin itu games nya adalah games Tebak siapa nama bapak aku.
Bukan deng.
Games kemarin memperkenalkan bahasa Ammiyah kepada para mahasiswa baru.



Sama seperti di Mesir, orang-orang sini pun memiliki bahasa Ammiyahnya sendiri. Yang tentu saja berbeda dengan bahasa ammiyah Mesir.
 Kalau kalian melihat secara langsung orang mesir dengan wataknya yang kasar serta berbicara menggunakan bahasa ammiyah, pasti kalian akan mengira orang-orang ini seperti sedang marah-marah. Kayak orang yang lagi laper, tapi enggak ada makanan. Padahal mah, emang wataknya aja yang seperti itu. 
Setelah games berakhir, mobil pick up ini selanjutnya membawa kami pulang ke base pertama. 
Selain batu-batu besar yang menjulang tinggi, gue juga melihat begitu banyak penginapan yang ada di sepanjang jalan. Bahkan ada penginapan yang berbentuk bubble.
Berbeda dengn perjalanan gue di Bahria Mesir dulu, yang tidak ada penginapan bagus seperti di Wadi Rum Jordan ini.
Saat gue bermalam di Bahria, kami hanya berbekal sleeping bag saja. Bagi para cowo ataupun yang cewe.
Kalau mislanya mau pup gimana?
Ya kalian harus jalan beberapa meter dari tempat kalian bermalam, lalu menggali pasir, lalu pup lah dengan tenang. Meskipun beberapa kali saat di Bahria, gue melihat siluet mata rubah di sekitar tempat kami berkemah.
Kurang greget apa lagi coba pengalaman gue bermalam di gurun pasir kemarin?
**
Bagaimana pun juga, Wadi Rum di Jordan ini memang mempunyai daya tariknya sendiri. Selain bisa menaiki mobil untuk mengelilingi dataran pasir yang ada di sini, kalian juga bisa menggunakan unta untuk menjelajahi Wadi Rum. Meskipun, gue yakin akan memakan waktu lebih lama dan destinsi yang dikunjungi berbeda dengan pengalaman gue kemarin.


Terlebih lagi negara Jordan/Yordania ini terkenal ramah bagi para turis, jadi menurut gue Wadi Rum cocok untuk dijadikan tempat liburan. Soalnya pengurusan visa ke Mesir jauh lebih ribet dengan Jordan. Yang bisa mengajukan visa on arrival.
Kalau mau baca tulisan gue saat mengelilingi Mesir, bisa juga baca di sini ya >>  https://www.mahasantri.com/search/label/Travel

Semoga kalian juga bisa mengunjungi tempat ini. 

8 Comments

Biar gue bisa baca blog kalian juga, tolong tinggalkan jejak ya!

  1. Gue membayangkan lu nginap di sana lalu tiba-tiba datang badai seperti di film The Martian. Lalu setelah badai berlalu, lu satu-satunya orang yang tersisa, temen-temen lu pada mati nyangkut di tebing. Wow, udah bisa jadi cerpen tuh. Hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jgan nyangkut di tebing. Lebih seru, mereka terhisap sama pasir.

      Delete
  2. Suatu hari nanti aku ke sini ah :)

    ReplyDelete
  3. Tempat ini seluncurannya bagus banget dan viral hmmhh.. Untungnya di Indo juga ada hehe

    ReplyDelete
  4. Salah fokus sama semutnya jalan jalan di postingan yang saya baca, astgaa ternyata semut itu ada disini toh, saya kira ada di layar laptop saya. Pantes saya gosook gosok kok ga ilang.. Gokil nih

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Ads

Ads