Setelah menggunakan kamera digicam jadul yaitu sony w-530 untuk beberapa bulan, gue akan mencoba untuk membahas lebih dalam lagi tentang kamera ini. Dan apakah sebenarnya kamera digicam jadul yang biasa ditemukan di toko kamera dengan harga yang relatif enggak mahal, masih layak untuk digunakan saat ini.
Sebelum membahas lebih dalam, sepertinya ada hal lain yang perlu gue jelaskan terlebih dahulu.
Pendahuluan
Bagi gue ada dua hal penting dalam memutuskan membeli sebuah Handphone. Pertama, apakah menggunakan prosessor yang terbaru? Jika tidak menggunakan prosessor terbaru, apakah aplikasi yang biasa gue gunakan berjalan lancar. Dan yang kedua, apakah kamera nya memupuni untuk bisa gue gunakan?
Dari dua hal itu lah gue memutuskan untuk menggunakan hape Oneplus 6. Cukup bertahan lama, karena sudah gue gunakan dalam waktu 5 tahun sejak awal perilisan nya. Mulai dari prosessor yang digunakan, masih bisa menunjang pemakaian gue untuk sehari-hari. Nah, masalah dimulai dari hal kamera.
Jadi, pada suatu malam ketika gue ingin mengambil gambar, aplikasi kamera dari hape ini enggak bisa digunakan. Selalu crash tiap gue menekan aplikasi kamera. Hal ini terjadi tidak hanya sekali atau dua kali. Dan karena kekesalan itulah gue memutuskan untuk mencari kamera dengan harga yang murah. Setelah melakukan riset melalui tontonan yang ada di Youtube serta beberapa artikel yang ada di google, pilihan tersebut jatuh ke digicam lama dengan merk Sony.
Alasan menggunakan Digicam
Alasan pertama tentu saja karena harga digicam jadul yang beredar di ecommarce serta beberapa akun jualan di Instagram, memasang harga dengan relatif tidak mahal. Sebetulnya ada juga digicam jadul yang harga nya terbilang mahal. Hal itu terjadi karena beberapa Youtuber menggunakan kamera tersebut, sehingga banyak orang yang ingin membeli digicam yang sama. Ataupun karena bentukan digicam tersebut unik, sehingga banyak orang yang mencarinya.
Brand ternama dari digicam lama seperti Canon, Fujiflm, bahkan digicam dari Samsung pun juga banyak dicari oleh beberapa orang. Sehingga harga dari digicam jadul dari brand tersebut meroket tinggi.
Alasan kedua adalah gue ingin mendapatkan hasil gambar layaknya seperti sebuah kamera analog. Bahasa gaul nya film look. Biasanya hasil gambar dari kamera Fujifilm yang bisa menghasilkan seperti itu. Dengan bermacam-macam simulasi gambar yang ada di setting-an kamera Fujifilm. Tetapi tanpa membeli kamera Analog ataupun kamera dari Fujifilm, hasil gambar seperti film bisa didapatkan dengan digicam jadul. Karena kamera digicam jadul menggunakan sensor CCD.
Setelah membahas alasan kenapa akhirnya memilih digicam jadul Sony W-530, sekarang mari kita membahas tentang pengalaman menggunakan digicam tersebut.
Menggunakan Kamera dengan ukuran kecil ternyata lebih menyenangkan. Di awal gue akan selalu membawa kamera sony ini di kantong celana atau pun kemeja. Dan ketika melihat suatu momen, langsung cekrek. Enak banget.Â
Beda hal nya dengan Kamera Mirrorless atau DSLR yang minimal banget, pasti benda tersebut akan digantungkan di leher menggunakan strap. Atau yang paling sering ditemui, orang yang menggunakan jenis kamera tersebut akan meletakkan nya di tas kecil dan mengeluarkannya ketika sudah sampai di tujuan.
Mungkin akan terlihat bahwa digicam jadul ini sama saja seperti Handphone pada umumnya, yang selalu berada di kantong tiap saat dan bisa digunakan untuk mengambil gambar. Tapi soul mengambil gambar dengan kamera beneran dan sekadar handphone rasanya berbeda. Mungkin ini akan terkesan sebagai suatu alasan, tapi gue masih punya beberapa alasan lain untuk menguatkan perkataan diri gue bahwa menggunakan digicam jadul lebih baik daripada handphone.
Dan karena gue punya pengalaman kurang menyenangkan dengan kegiatan memotret di Yordania, karena sampai ditegur orang, dikira gue motoin mereka menggunakan kamera hape. Padahal kenyataannya enggak.
Tai
Ada beberapa settingan saat gue menggunakan digicam Sony w-530 dan sepertinya hal ini berlaku untuk beberapa digicam lainnya. Seperti Fujifilm, Canon, dan beberapa kamera lain nya.
Gunakan settingan white balance yang ada gambar awan nya. Dan nanti hasilnya akan terlihat lebih retro lagi.
Setelah membicarakan kelebihan nya, mari kita bahas kekurangannya.
Kekurangan menggunakan Digicam
Kekurangan pertama adalah benda ini enggak sepenuhnya fleksibel untuk digunakan. Berbeda dengan seorang editor ataupun photographer yang harus menggunakan laptop untuk meng-edit hasil fotonya. Bagi gue yang sebagai enthusiast street photography hal yang penting adalah kemudahan untuk bisa mengunggah hasil jepretan ke media sosial.
Jika kamu menggunakan Digicam, benda selanjutnya yang harus kamu miliki adalah SD Card Reader. Jadi, memory yang ada di kamera tersebut, harus dimasukkan ke dalam sd card reader dan disambungkan ke Handphone, iPad ataupun laptop, nah setelahnya baru bisa kamu unggah ke media sosial kamu.
Kekurangan yang lain adalah terkadang kamera ini menampilkan settingan yang enggak seharusnya ditampilkan. Gimana ya… jadi, ketika gue ingin melakukan point and shoot tetapi kameranya menunjukkan settingan panorama. Enggak selalu, tapi ketika hal ini terjadi dan gue melewatkan momen untuk memotret, itu menyebalkan.
Dan kekurangan terakhir adalah untuk memotret di malam bantu aku tuk lupakan dia. Apasih. Enggak lucu anjing.
Untuk memotret di malam hari, hasilnya jauh lebih bagus jika kamu menggunakan smartphone kamu. Terlebih lagi hape zaman sekarang sudah ada settingan night mode, sehingga menghasilkan gambar yang lebih enak dilihat.
Jadi, begitulah hasil review gue menggunakan Digicam Sony W-570.
Fin
