Day 10 #30DaysWritingChallange

Day 10: Your bestfriend


Sejauh ini pengertian yang bisa dipahami adalah bahwa pertemanan itu butuh ketemu serta basa-basi. Entah itu dengan teman lama maupun dengan orang-orang baru yang dikenal.


Karena dalam setiap hubungan entah itu pertemanan, percintaan atau apapun butuh basa-basi untuk bisa terus berjalan. Bahkan dalam permainan The Sims pun butuh basa-basi untuk bisa naik tingkat dari kenalan menjadi seorang teman.


Teori nya seperti itu menurut gue ya. Tapi dalam realita nya lumayan sulit untuk bisa melakukan hal tersebut. Terlebih lagi dalam hal basa-basi.


Day 10 #30DaysWrittingChallange


Beberapa kali gue punya pengalaman, saat mendatangi baqolah(baca:warung) untuk membeli bahan untuk masak, sebelum basa-basi terucapkan dari mulut, penjual nya menanyakan apakah diri gue sedang marah. Padahal sejati nya enggak seperti itu.


Mungkin karena default muka gue saja yang terlihat "menyeramkan" bagi orang lain. Tapi, menurut gue hal ini tercipta karena dari diri gue sendiri yang jarang tersenyum.


Padahal gue sudah baca buku nya Dale Carnegie yang berjudul How to influence people. Dan senyum merupakan salah satu cara untuk bisa mengawali percakapan dan selanjutnya menjadi kenalan.


Baca juga: Pengalaman aneh memotong rambut di Yordania


Teman-teman yang ada di sini lebih banyak yang usia nya di bawah gue. Biasanya gue selalu memposisikan untuk menjadi pendengar dan jarang untuk bercerita.


Hal yang sama pun juga berlaku dengan teman-teman seusia gue. Gue jarang untuk bercerita, tetapi gue masih berusaha untuk reach out mereka dengan menanyakan kabar.


Litterely hanya menanyakan kabar.


Tiba-tiba gue akan memulai percakapan dengan,


"Sehat lo ndul?"

"Lagi sibuk apa emang sekarang?"

"Keluarga sehat? Oh syukur deh kalo gitu"

"Lo jaga kesehatan juga ndul"


Dan setelahnya gue menghilang.


Day 10 #30DaysWrittingChallange

Baca juga: Menjelajahi planet Mars, Wadi Rum Jordan


Gue pun jika bertemu orang dengan versi diri gue sendiri akan mulai seudzon karena sudah lama enggak pernah bicara, lalu tiba-tiba menanyakan kabar serta kesibukan. Gue sih akan berfikir bahwa orang ini akan minjem duit.


Sejatinya banyak hal yang ingin coba gue lakukan. Entah itu dengan mencoba hal baru untuk mengimprovisasi diri sendiri, atau pun dalam hal untuk menjalin hubungan pertemanan. Semua itu enggak terjadi dengan pertanyaan ke diri sendiri "Ini gue lebay ga sih?". Padahal engga.


Mungkin nantinya akan bertemu fase bosen kemanan-mana dan lebih milih sendirian, yup that's me, tapi menurut gue engga boleh lama-lama.


Day 10 #30DaysWrittingChallange

Efek yang menyebalkan jika benar-benar merasa kesepian nanti akan mudah ketergantungan dan obsesi dengan orang baru. Semua itu terjadi karena jarang ngobrol sama teman-teman yang lain. Dan selanjutnya akan terlihat seperti hopelessly romantic.


Bagaimanapun juga kan manusia makhluk sosial yang engga bisa hidup sendiri. Engga masalah jika keseharian diri kita berbeda dengan orang lain, dan mereka dengan kesibukan mereka sendiri. Tapi jangan beranggapan "Duh gue ganggu ga sih?" Ya coba aja dulu.


Terkadang kan manusia terjebak dengan fikiran nya sendiri.


Tulisan kali ini mungkin engga sesuai tema dan seperti tulisan gue sebelumnya di 30 hari tantangan menulis. Tapi tulisan kali ini mungkin bisa menjadi pengingat gue nanti nya. Hehe.

1 Comments

Biar gue bisa baca blog kalian juga, tolong tinggalkan jejak ya!

  1. Hal-hal “lebay” yang lo lakuin pun, gatau efek baiknya bakal gimana ke elo, sekedar cuma nanyain kabar, yang tiba-tiba itu tuh, langkah yang bagus kok. Keep it going, ya! I’m proud of you for every little thing you do. Banyakin senyum aja, senyum-senyum sendiri, misal. Supaya dari dikira marah, naik tingkat dikit jadi dikira gila. :b

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Ads

Ads