Kenangan usang

Hujan hari ini menyadarkanku tentang berbagai hal. Tentang keluarga ku, tentang sahabat ku, dan tentu saja ada dirimu dalam fikiranku.
Kopi disamping laptopku sudah lama habis dan hanya tersisa ampas hitamnya. Fikiranku saat ini melayang ke masa lalu. Tidak, aku sedang tidak merindukkanmu, hanya mengenang berbagai macam kenangan-kenangan yang telah aku ciptakan bersama teman-temanku dulu.

Teriakan keras, tertawa bahagia, sampai umpatan-umpatan kasar masih terekam jelas dalam fikiranku, membayangkan kisah gila kita dahulu. Apa kalian ingat hal itu?
Hujan di luar makin deras, dan beberapa kali petir menampakkan kilatannya di langit mendung itu. Akan terlihat aneh, jika hujan deras seperti ini tidak memiliki petir-petir yang membuat takut sebagian orang.
"Hidup itu, kalo ngga meninggalkan, ya bakalan ditinggalin, bro"
Sudah berapa kali aku mendengarkan perkataan itu. Mungkin aku terlalu berharap, bahwa kalian akan menjadi teman yang baik bagiku. Tapi kenyataanya?
Aku tidak menyalahkan kalian, karena memiliki teman bahkan seorang kekasih. Tidak. Bukan itu maksudku. Terkadang, aku iri terhadap kalian yang bisa dengan mudahnya membuka lembaran baru untuk orang-orang baru.
Kau tau hal lucu sekaligus menjengkelkan? Ketika seseorang tulus dalam sebuah peretemanan, tetapi sikap tulusnya tak pernah dihargai. Padahal sejatinya banyak orang lain yang peduli terhadap orang itu. Mungkin saat ini, sifat orang itu perlahan berubah. Perlahan dan pasti, orang itu tidak akan mengharapkan seorang teman yang tulus, karena memang hal itu mustahil untuk dirasakan olehnya.
Terkadang aku muak dan lelah dengan semua ini.
Sahabat? Rasanya itu hanya semacam gelar yang tidak mempunyai arti. Itu menurutku. Mungkin perkataan sahabat Rasul ini benar tentang arti sebuah persahabatan,
“Aku akan mengetahui berapa banyak sahabat yang aku punya, setelah aku tertimpa sebuah musibah”
Mungkin jika waktunya tepat nanti, aku bisa menemukan orang yang dimaksud itu. Yah, Semoga saja...
Sumber: http://forum.duytan.edu.vn/sites/index.aspx?p=forum_thread&thread=504017#p0

8 Comments

Biar gue bisa baca blog kalian juga, tolong tinggalkan jejak ya!

  1. "Kau tau hal lucu sekaligus menjengkelkan? Ketika seseorang tulus dalam sebuah peretemanan, tetapi sikap tulusnya tak pernah dihargai."

    Lo yakin lo tulus? kalau lo tulus, lo nggak akan nulis kalimat itu, ji :3

    emang nggak enak kebaikan dibalas keburukan. Tapi, suatu saat nanti pasti orang itu akan tertampar dengan sendirinya oleh sikap dia di masa lalu ke lo :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaah, mpoook. lo juga pasti sadar kan, mana hal yg lo lakuin dengan tulus sama yg nggak? dan gue emang ngerasa gitu, mpok. hehe

      yah, gue juga yakin semuanya akan indah pada waktunya *tsaaah

      Delete
  2. Iya gue juga pernah ngerasain itu, teman-teman yang gue anggap sahabat sekarang udah kayak orang asing. Gue berpikir mungkin gue aja yg nganggap mereka sahabat, mereka enggak. Tapi kalo dia mikir lagi, gue udah lewatin banyak hal bersama teman-teman gue ini. Mungkin gue aja yg terlalu perasa. :D

    Nanggepin komentar yg diatas.. Ngomongin tulus, lu sebenarnya mirip tulus zi. Hahah.. XD

    ReplyDelete
  3. kekecewaan kita terhadap seseorang yang berubah menjadi buruk, bis ajadi tak ada gunanya...ya, mungkin kita menjadi korban...tapi jika ditelisik lebih dalam...segala macam masalah datang untuk menguji keteguhan seseorang...apalagi mas ini kan udah MAHASANTRI...
    kesadaran bahwa "jenengan" sahabat, misalnya....itu adalah bagian dari ujian Allah harus disikapi dengan benar....
    tidak dengan marah, kecewa, saya yakin mas ini lebih cerdas dari saya, saya mondok juga nggak pernah, baca kitab juga nggak bisa, baca Al-Qur'an aja "gratul-gratul"

    cuma saran aja sih bang...
    kekecewaan kita pada masalah, rasa tidak terima, hanya akan mengganggu hubungan wushul panjenengan kepada Allah...

    maaf, ndak ada unsur menggurui..
    maaf kalau bahasa sharingnya kurang pas...

    semoga bermanfaat...

    hadapi segala hal dengan postif thinking, husnudzon billah, apapun yang terjadi adalah sarana meningkatkan kasta ketaqwaan...wallahu a'lam

    ReplyDelete
  4. Sahabat-sahabat terbaik gua sekarang antara udah married, atau lagi berkelana ke seluruh dunia mencari pengalaman dan mengejar karir. Gua sendiri sekarang lagi S2 di seberang lautan. Tapi setiap kali gua bertemu mereka, entah di kampung halaman atau di negeri orang, entah sehari ataupun sejam minum kopi bersama di airport, obrolan kita selalu mengalir apa adanya, bagaikan sama sekali tidak pernah berpisah.

    Gua rasa, inilah yg namanya persahabatan sejati. Dan di dalam persahabatan sejati, kita bisa berkembang sendiri sendiri namun tidak pernah sendiri. The most beautiful discovery true friends make is that they can grow separately without growing apart.

    ReplyDelete
    Replies
    1. beruntung banget lo udah nemuin sahabat kayak gitu. terlebih bisa sharing bareng tentang perjalanan hidup. dan ketika ngbrol memang nggak ada skat sama sekali. gaauuull, bang....

      semoga secepatnya gue bisa menemukan orang itu. amiinn

      Delete
  5. Sometimes emang kesel sendiri ya kalo kita udah ngelakuin yg terbaik tapi mereka ga ngelakuin hal yg sama. Bukan maksud menuntut sih tapi kan seenggaknya imbang. Tapi pesan rasul itu emang bener adanya kok:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah, makanya udah nggak berharap lebiih sama orang lain lah. hahah
      bener. pesan sahabat rasul, gis.

      Delete
Previous Post Next Post

Ads

Ads